Contoh Paper | Contoh Paper Kuliah Bidang Ekonomi
Contoh Paper Kuliah Bidang Ekonomi – Sebagai seorang mahasiswa jurusan ekonomi mungkin ini sangat dibutuhkan sekali, walaupun saya bukan seorang pelajar mahasiswa dan mentok di pendidikan 12 tahun tapi saya pedulu dengan pendidikan di indonesia, dan semoga saja contoh paper ini bisa berguna dan membantu sekaligus menjadi referensi kamu.
Contoh Paper Kuliah Bidang Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Contoh Paper Kuliah Bidang Ekonomi – Persaingan di era globalisasi mengarah pada semakin ketatnya persaingan di sektor industri. Daya saing tidak lagi ditentukan oleh keberadaan kekayaan alam, modal, atau aset berwujud, melainkan juga berdasarkan kemampuan untuk melaksanakan perencanaan yang matang, penguasaan pengetahuan dan teknologi, dan pola, metode serta proses kerja yang yang berdaya dan berhasil guna.
Bicara tentang sumber daya manusia tentu tidak lepas dari manusianya sendiri beserta dengan atribut-atributnya uniknya dari aspek fisik hingga aspek psikologis. Satu hal yang paling menonjol dari manusia adalah makhluk yang komunol, dimana setiap individu selalu membutuhkan individu yang lain untuk saling berinteraksi.
Karenanya, pengembangan industri nasional khususnya Industri Kecil Menengah(IKM) perlu memperhatikan dimensi pembangunan inovasi manajemen dan teknologi, pembangunan infrastruktur ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara terpadu dengan komitmen seluruh pemangku kepentingan di sector industri.
Bicara tentang sumber daya manusia tentu tidak lepas dari manusianya sendiri beserta dengan atribut-atributnya uniknya dari aspek fisik hingga aspek psikologis. Satu hal yang paling menonjol dari manusia adalah makhluk yang komunol, dimana setiap individu selalu membutuhkan individu yang lain untuk saling berinteraksi.
Karenanya, pengembangan industri nasional khususnya Industri Kecil Menengah(IKM) perlu memperhatikan dimensi pembangunan inovasi manajemen dan teknologi, pembangunan infrastruktur ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara terpadu dengan komitmen seluruh pemangku kepentingan di sector industri.
B. Rumusan Masalah
1. Masalah-masalah dalam industri pembuatan kue kering
2. Bagaimana mengatasi masalah dalam industri kue kering?
2. Bagaimana mengatasi masalah dalam industri kue kering?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah-masalah dalam industri pembuatan kue kering
2. Untuk mengetahui langkah-langkah mengatasi masalah dalam industri pembuatan kue kering.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah mengatasi masalah dalam industri pembuatan kue kering.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Masalah-Masalah Dalam Industri Kue Kering
Kue kering merupakan hasil olahan industri yang bisa dikatakan maju di daerah SIDRAP dan banyak disukai oleh masyarakat. Meskipun kue kering banyak disukai konsumen namun kue kering ini masih banyak tidak dikenal para konsumen karena kurangnya perhatian dari pihak terkait untuk membantu mengembangkannya sehingga industri kue kering pun bisa dikatakan belum bisa menembus pasar luar hanya bersifat local oleh produsen.
Selain masalah tersebut masalah yang dihadapi produsen lebih banyak berurusan dengan kemamapan sumber daya manusia dalam mengelola kue kering Sumber daya manusia merupakan faktor sentra dalam suatu industri. Padahal apa pun bentuk serta tujuannya suatu industri dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan pelaksanaan misinya diurus dan dikelola oleh manusia itu sendiri.
Di sisi lain masalah yang dihadapi oleh industri kue kering yaitu kemampuan manajemen usaha yang bisa dikatakan belum profesional. Seperti dalam pengolahan pembukuan keuangan, kebanyakan mereka belum bisa mengatur yang mana modal, harta, pemasukan dan pengeluaran sehingga membuat mereka bingung. Selain itu, keterampilan dalam menggunakan alat dan pengetahuan tentang teknologi masih kurang. Sehingga produk yang dihasilkan masih terbatas jumlahnya dibandingkan dengan menggunakan alat yang lebih modern yang produksinya jauh lebih banyak jumlahnya dan lebih menarik.
Selain masalah tersebut masalah yang dihadapi produsen lebih banyak berurusan dengan kemamapan sumber daya manusia dalam mengelola kue kering Sumber daya manusia merupakan faktor sentra dalam suatu industri. Padahal apa pun bentuk serta tujuannya suatu industri dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan pelaksanaan misinya diurus dan dikelola oleh manusia itu sendiri.
Di sisi lain masalah yang dihadapi oleh industri kue kering yaitu kemampuan manajemen usaha yang bisa dikatakan belum profesional. Seperti dalam pengolahan pembukuan keuangan, kebanyakan mereka belum bisa mengatur yang mana modal, harta, pemasukan dan pengeluaran sehingga membuat mereka bingung. Selain itu, keterampilan dalam menggunakan alat dan pengetahuan tentang teknologi masih kurang. Sehingga produk yang dihasilkan masih terbatas jumlahnya dibandingkan dengan menggunakan alat yang lebih modern yang produksinya jauh lebih banyak jumlahnya dan lebih menarik.
B. Pendekatan Masalah
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang ditentukan. Manusia merpakan faktor penentu dalam kemajuan zaman. Hal tersebut harus diakui karena perkembangan dunia sekarang ini adalah hasil dari pemikiran manusia untuk mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Di bidang ekonomi dan bisnis, hal tersebut berhubungan dengan kemampuan perusahaan-perusahaan untuk mrngikuti laju perkembangan dan laju kepekaan perusahaan-perusahaan tersebut terhadap perubahan yang terjadi di dunia bisnis. Oleh karena itu, faktor manusia dalam perusahaan harus dikelola baik untuk menunjang produktivitas perusahaan agar perusahaan dapat unggul dalam persaingan usaha.
Ruang lingkup sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia berkisar pada upaya mengelola unsur manusia dengan segala potensi yang dimilikinya seefektif mungkin sehingga diperoleh sumber daya manusia yang puas( satified) dan memuaskan ( satifactoty) bagi organisasi. Terdapat tiga persfektif utama dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia ini, yakni persfektif internaasional, nasional/ makro, dan mikro. Persfektif internasional atau makro adalah pengembangan atau pemamfaatan personil(pegawai) sebagai pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan tijuan-tujuan individu, ormas, nasional dan internasional. SEdangkan persfektif mikro adlah perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai kebutuhan indivudu, organisasi dan masyarakat.
Ruang lingkup sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia berkisar pada upaya mengelola unsur manusia dengan segala potensi yang dimilikinya seefektif mungkin sehingga diperoleh sumber daya manusia yang puas( satified) dan memuaskan ( satifactoty) bagi organisasi. Terdapat tiga persfektif utama dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia ini, yakni persfektif internaasional, nasional/ makro, dan mikro. Persfektif internasional atau makro adalah pengembangan atau pemamfaatan personil(pegawai) sebagai pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan tijuan-tujuan individu, ormas, nasional dan internasional. SEdangkan persfektif mikro adlah perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai kebutuhan indivudu, organisasi dan masyarakat.
C. Pemecahan Masalah
1. Masalah Internal
a. Menyiapkan program operasional pada masing-masing didang
b. Pemantapan aparatur
c. Meningkatkan pelayanan pada tingkat dunia usaha
d. Meningkatkan manajemen sumber daya manusia bagi pekerja, pejabat dan aparatur.
e. Memperbaiki sisi mutu produk industri agar dapat bersaing dengan produk dari luar
a. Menyiapkan program operasional pada masing-masing didang
b. Pemantapan aparatur
c. Meningkatkan pelayanan pada tingkat dunia usaha
d. Meningkatkan manajemen sumber daya manusia bagi pekerja, pejabat dan aparatur.
e. Memperbaiki sisi mutu produk industri agar dapat bersaing dengan produk dari luar
2. Masalah Eksternal
a. Mengupayakan kelancaran arus barang dan bahan keperluan pokok dan strategis yang ditopang dengan sarana dan prasarana secara lintas sektoral
b. Mengadakan pameran promosi dalam rangka pemasaran produk industri untuk menunjang struktur daerah antara lain mampu bersaing dengan produk luar dengan harga yang wajar dan stabil
c. Peningkatan informasi tentang peluang pasar maupun potensi yang berpeluang ekspor kepada dunia usaha dan investor
d. Pengenalan teknologi tepat guna
e. Menumbuhkan wirausaha dan meningkatkan motovasi melalui program Achivement Motivation Training (AMT)
f. Mengadakan kerja sama dengan pemerintah daerah maupun industri terkait lainnya.
a. Mengupayakan kelancaran arus barang dan bahan keperluan pokok dan strategis yang ditopang dengan sarana dan prasarana secara lintas sektoral
b. Mengadakan pameran promosi dalam rangka pemasaran produk industri untuk menunjang struktur daerah antara lain mampu bersaing dengan produk luar dengan harga yang wajar dan stabil
c. Peningkatan informasi tentang peluang pasar maupun potensi yang berpeluang ekspor kepada dunia usaha dan investor
d. Pengenalan teknologi tepat guna
e. Menumbuhkan wirausaha dan meningkatkan motovasi melalui program Achivement Motivation Training (AMT)
f. Mengadakan kerja sama dengan pemerintah daerah maupun industri terkait lainnya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Simpulan
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingku[p karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang ditentukan. Manusia merpakan factor penentu dalam kemajuan zaman. Hal tersebut harus diakui karenana perkembangan dunia sekarang ini adalah hasil dari pemikiran manusia untuk mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Di bidang ekonomi dan bisnis, hal tersebut berhubungan dengan kemampuan perusahaan-perusahaan untuk mrngikuti laju perkembangan dan laju kepekaan perusahaan-perusahaan tersebut terhadap perubahan yang terjadi di dunia bisnis. Oleh karena itu, faktor manusia dalam perusahaan harus dikelola baik untuk menunjang produktivitas perusahaan agar perusahaan dapat unggul dalam persaingan usaha
B. Saran
1. Diharapkan kepada Disperindag untuk lebih serius dalam melayani dan memberikan informasi kepada IKM.
2. Diharapkan kepada pelaku industri IKM supaya rajin mengikuti apabila ada pelatihan-pelatiahan tentang sumber daya manusia atau sejenisnya.
2. Diharapkan kepada pelaku industri IKM supaya rajin mengikuti apabila ada pelatihan-pelatiahan tentang sumber daya manusia atau sejenisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Jackson Susan.1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga: Jakarta
Adi Kwartono. 2007. Analisi Usaha Kecil dan Menengah, CV Andi Offset: Yogyakarta
Adi Kwartono. 2007. Analisi Usaha Kecil dan Menengah, CV Andi Offset: Yogyakarta
Semoga bermanfaat Contoh Paper Kuliah Bidang Ekonomi ...
Aguz Febriansyah
5:13:00 PM
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Contoh Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris Yang Baik Dan Benar - Karena semakin banyak permintaan mengenai Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris ini, sehingga pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi contoh surat lamaran kerja Bahasa Inggris kepada teman-teman semua. Adapun tulisan mengenai contoh surat lamaran kerja ini sendiri merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya, yaitu mengenai Contoh Surat Lamaran Kerja Terbaru 2012 dan Contoh Surat Lamaran Kerja Di Bank Terbaru.
Bagi teman-teman yang ingin segera mengetahui bagaimana contoh surat lamaran bahasa Inggris yang akan dipublikasikan pada tulisan ini, maka secara lengkap kamu bisa melihat beberapa contoh seperti yang ada dibawah berikut ini:
Itulah 2 Contoh Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris Yang Baik Dan Benar 2012yang bisa dishare kepada teman-teman pada tulisan ini, semoga bermanfaat bagi kamu semua.
Semoga Bermanfaat
Sumber Aguz Febriansyah 7:02:00 AM New Google SEO Bandung, Indonesia
Bagi teman-teman yang ingin segera mengetahui bagaimana contoh surat lamaran bahasa Inggris yang akan dipublikasikan pada tulisan ini, maka secara lengkap kamu bisa melihat beberapa contoh seperti yang ada dibawah berikut ini:
Contoh Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris
Job Application Letter Example in English
Job Application Letter Example in English
Medan, June 5, 2012
To : Resources Department Manager
PT. Aneka Jaya Prima
Jl. Jamin Ginting No. 200
Medan
Dear Sir,
I wish to apply for the position of Accounting Staff that was advertised on Jakarta Pos, May 25, 2012.
I have over one year experience as an Accounting with PT. Pelayaran Nasional and have experience of a wide variety of pattern techniques. My computer skills are very good, and I have an excellent record as a reliable, productive employee.
I am looking for new challenges and the posistion of Accounting Staff sounds the perfect opportunity. Your organisation has an enviable record innovation in investor financial cosultant, and an excellent reputation as an employer, making the position even more attractive.
I enclose my CV for your inspection and look forward to hearing from you soon. I am available for interview at your convenience
Sincerely yours,
Batu Tarigan
Personnel Manager
PT. Bhakti Utama
Jl. Guru Patimpus 25 A
Medan
Dear Personnel Manager :
I believe my 10 years of accounting experience might be an asset to PT. Ungu, and therefore I have enclosed my resume for your consideration.
I seek a stable opportunity and strongly identification with Carolina Herrera. I was fully responsible for the preparation of monthly consolidated financial statements for management and public reporting, and the Annual Report to Shareholders- and shared responsibility with the Corporate Controller in maintaining operating units compliance with the PSAK.
When can we set up an interview? I may be reached at 021 442-5770. Your consideration is greatly appreciated.
Sincerely,
Gandil Sembiring
Itulah 2 Contoh Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris Yang Baik Dan Benar 2012yang bisa dishare kepada teman-teman pada tulisan ini, semoga bermanfaat bagi kamu semua.
Semoga Bermanfaat
Sumber Aguz Febriansyah 7:02:00 AM New Google SEO Bandung, Indonesia
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang banyak digunakan dalam urusan bisnis dan pergaulan sehari - hari dengan orang - orang dari berbagai belahan dunia telah memaksa kita untuk mampu menguasai bahasa Inggris dengan baik. Salah satu cara tercepat dalam belajar bahasa Inggris adalah dengan banyak berkomunikasi baik lesan maupun tulisan dengan menggunakan bahasa Inggris.
Berikut ini adalah contoh surat pribadi bahasa Inggris:
Surabaya, 18 Mei 2012
To: Diana
My Dear Diana:
I was just reminiscing about Sunday evening, and it was such a perfect night.
Sitting across the table from you, listening to your fabulous stories, I feel that I was mesmerized.
You're so passionate and intense when you speak about all the things you loved. I find that so attractive.
The food you selected was perfect. And the wine Sipping it from the delicate glass enhanced the taste and it warmed my body as it filled up my insides.
Dinner was sumptuous. The pasta was so flavorful; I savored every bite, suckingeach strand of linguini slowly through my pursed lips as I listened to you speak.
It was a luscious supper, and you were a delicious date.
I loved it after dinner when we sat there gazing into each other's eyes sipping our wine. After each sip, the subtle taste of wine lingered on my lips, and I licked them so slowly,catching every last drop. And when you touched my lip with your finger, capturing that one drop of wine that I missed, and then licked your finger, a tingling sensation flooded my entire body.
So whatever it is that you are doing, thinking or saying, as you go about your day -- know that I am there with you, loving you.
Love you as always
Peter
Aguz Febriansyah
8:10:00 AM
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Bahasa Sunda memang bukan bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat banyak. Namun bila kita tinggal dan menetap di Bandung dan sekitarnya, maka kita akan terbiasa mendengarkan masyarakat sana berbicara dalam bahasa Sunda dalam sehari - hari. Walaupun termasuk jarang dan tidak umum digunakan dalam sebuah surat resmi, namun adakalanya sebuah perusahaan, terlebih yang berada di Bandung mensyaratkan surat lamaran serta riwayat hidup ditulis dalam bahasa Sunda.
Berikut ini adalah contoh riwayat hidup dalam bahasa Sunda:
DAPTAR RIWAYAT HIRUP
A. Ngenaan/data abdi
Nami abdi : Berlian Safitri, SE
Status : nikah sareng gaduh 1 murangkalih
Tempat sareng tanggal lahir abdi: Semarang, 28 Juni 1983
Agama : Islam
Alamat : Jl. Rindang No 120 Yogyakarta
Telp / Handphone: 0274-43421500 / 081213721761
B. ngenaan/data PENDIDIKAN abdi
1991 : Lulus ti SD Muhammadiyah 2 - Semarang
1994 : Lulus ti SLTPN 17 Semarang
1997 : Lulus ti SMU Muhammadiyah 1 Semarang
2002 : Lulus ti STIE Stikubank, semarang Jurusan Manajemen Keuangan
C. ngenaan padamelan abdi
ti 29 April 2002 dugi ka 17 Januari 2003 : CV. PRIMA ABADI janten Sekretaris (Serat kantos damel disapalihna halaman ieu)
ti 19 January 2003 dugi ka 27 Desember 2011 : CV. ALAM SAMUDRA – bANDUNG di bagian Keuangan (Serat kantos damel disapalihna halaman ieu)
ti 28 Januari 2012 dugi ka ayeuna : PT. BERNIAGA janten Tenaga Administrasi Kantor
sareng ieu abdi ngedalkeun saestuna sadaya anu abdi serat dina daptar riwayat hirup diluhur leres ayana jeung sami sareng kanyataannana.
Yogyakarta, 12 jANUARI 2012
Berlian Safitri, SE
Sing jadi manfaat nya suratna hehehe
Aguz Febriansyah
8:00:00 AM
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Surat Memo sebenarnya merupakan singkatan dari surat memorandum. Namun masayarakat lebih umum mengenal sebagai memo saja. Surat memo dalah sebuah surat yang isinya sangat singkat dari seorang pejabat / atasan dimana surat memo tersebut ditujukan kepada pejabat atau atasan alin atau bahkan kepada bawahannya yang amsih dalam satu instansi. Isi dari surat memo biasanya tentang pemberitahuan, permintaan akan saran-saran tertentu, pesan telepon, atau bahkan berisi perintah atau instruksi kepada bawahannya. Karena hanya berlaku didalam satu instansi, maka tidak jarang surat memo hanya ditulis tangan tanpa cap dan kop instansi. Surat memo biasanya bersifat mendadak dan keadaan terpaksa. Oleh karena itu, untuk alasan kepraktisan biasanya sebuah instansi menyediakan form surat memo dalam ukuran kertas kuarto / A5.
Berikut ini adalah beberapa contoh surat memo:
PT. JAYA UTAMA
Jl. Joko Tingkir No. 20 Medan
-----------------------------
Dari: Direktur
Kepada: Manajer Accounting
SURAT MEMO
Tolong disiapkan laporan keuangan terakhr untuk bahan rapat tanggal 27 Mei 2012
Medan, 20 Mei 2012
(tanda tangan)
Herman Abadi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SMUN 12 MALANG
JL. PROKLAMASI NO 10 MALANG
============================
DARI: KEPALA SEKOLAH
KEPADA: Bpk. Drs. HADI WAHYONO (GURU BAHASA INGGRIS KELAS XII)
SURAT MEMO
Mohon suadara mewakili saya untuk mengikuti rapat di Dikpora Kodya Malang yang akan diadakan pada:
Hari: Senin
Tanggal: 21 Mei 2012
Pukul: 10.00 WIB
Tempat: Aula Dikpora Kodya Malang
Acara: persiapan penerimaan siswa baru
Mohon untuk dilaksanakan dengan sebaik - baiknya. Terima kasih
Malang, 15 Mei 2012
Kepala Sekolah
Drs. Joko Waluyo
Semoga bermanfaat Contoh Surat Memo nya ..
Aguz Febriansyah
7:51:00 AM
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Pendahuluan
Semoga bermanfaat ya sobat ..... :)
Salam Blogger ,,,, muachhhh haahahaha Aguz Febriansyah 8:08:00 AM New Google SEO Bandung, Indonesia
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono:146). Manaf (2009:11) lebih menjelaskan dengan membedakan kalimat menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang mempunyai ciri sebagai berikut: (1) satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan predikat, baik unsur fungsi itu eksplisit maupun implisit; (2) satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
Ciri-Ciri Kalimat
Widjono (2007:147) menjelaskan ciri-ciri kalimat sebagai berikut.
Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
Sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
Predikat transitif disertai objek, predikat intransitif dapat disertai pelengkap.
Mengandung pikiran yang utuh.
Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.
Fungsi Sintaksis dalam Kalimat
Fungsi sintaksis pada hakikatnya adalah tempat yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu. Wujud fungsi sintaksis adalah subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap(Pel.), dan keterangan (ket). Tidak semua kalimat harus mengandung semua fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan predikat, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan unsur penunjang dalam kalimat. Fungsi sintaksis akan dijelaskan berikut ini.
1. Subjek
Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat itu dibicarakan atau dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain, yaitu predikat. Ciri-ciri subjek yaitu: (1) jawaban apa atau siapa, (2) dapat didahului oleh kata bahwa, (3) berupa kata atau frasa benda (nomina), (4) dapat disertai kata ini atau itu, (5) dapat disertai pewatas yang, (6) tidak didahului preposisi di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dan lain-lain, (7) tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat diingkarkan dengan kata bukan.
2. Predikat
Predikat merupakan unsur yang membicarakan atau menjelaskan pokok kalimat atau subjek. Predikat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) bagian kalimat yang menjelaskan pokok kalimat, 2) dalam kalimat susun biasa, predikat berada langsung di belakang subjek, 3) predikat umumnya diisi oleh verba atau frasaverba, 4) dalam kalimat susun biasa (S-P) predikat berintonasi lebih rendah, 5) predikat merupakan unsur kalimat yang mendapatkan partikel –lah, 6) predikat dapat merupakan jawaban dari pertanyaan apa yang dilakukan (pokok kalimat) ataubagaimana (pokok kalimat).
3. Objek
Fungsi objek adalah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba transitif pengisi predikat dalam kalimat aktif. Objek mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) berupa nomina atau frasa nominal, 2) berada langsung di belakang predikat (yang diisi oleh verba transitif), 3) dapat diganti enklitik –nya, ku atau –mu, 4) objek dapat menggantikan kedudukan subjek ketika kalimat aktif transitif dipasifkan.
4. Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Pelengkap (pel.) bentuknya mirip dengan objek karena sama-sama diisi oleh nomina atau frasa nominal dan keduanya berpotensi untuk berada langsung di belakang predikat.
Pelengkap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) pelengkap kehadirannya dituntut oleh predikat aktif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefik ber- dan predikat pasif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks ter-, 2) pelengkap merupakan unsur kalimat yang kehadirannya mengikuti predikat yang diisi olehverba adalah, ialah, merupakan, dan menjadi, 3) dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat, tetapi kalau predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek, 4) pelengkap tidak dapat diganti dengan pronomina –nya, 5) satuan bahasa pengisi pelengkap dalam kalimat aktif tidak mampu menduduki fungsi subjek apabila kalimat aktif itu dijadikan kalimat pasif.
5. Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan kepada seluruh kalimat. Sebagian besar unsur keterangan merupakan unsur tambahan dalam kalimat.
Keterangan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) umumnya merupakan keterangan tambahan atau unsur yang tidak wajib dalam kalimat, 2) keterangan dapat berpindah tempat tanpa merusak struktur dan makna kalimat, 3) keterangan diisi oleh adverbia, adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektival, dan klausa terikat.
Fungsi keterangan ini memiliki banyak jenis, misalnya keterangan tempat, waktu, alat, cara, tujuan, perbandingan, sebab, akibat, syarat, dll.
Jenis Jenis Kalimat
Pembagian jenis-jenis kalimat didasarkan pada beberapa kriteria. Secara umum para ahli mengklasifikasikan kalimat dalam beberapa jenis yaitu:
1. Kalimat Inti dan kalimat Non-Inti
Kalimat inti sering juga disebut sebagai kalimat dasar atau biasa didefinisikan sebagai kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap bersifat deklaratif, aktif atau netral, dan afirmatif. Kalimat inti juga biasa didefinisikan sebagai kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur pusat, yaitu unsur subjek dan predikat, tanpa mengalami perluasan pada salah satu unsurnya.
Jika kalimat inti telah mengalami perubahan berupa susunan katanya atau intonasinya, kalimat tersebut tidak menjadi kalimat inti lagi, walaupun masih merupakan kalimat mayor. Kalimat tersebut menjadi kalimat transformasional (noninti). Perubahan dari kalimat inti menjadi kalimat transformasional dapat dilakukan dengan cara mengubah tata urut unsur-unsur intinya, mengubah intonasi netralnya, atau memperluas kalimat.
Kalimat inti dapat berubah menjadi kalimat noninti dengan melalui proses transformasi, seperti transformasi pemasifan, pengingkaran, penanyaan, pemerintahan, penginversian, pelesapan, dan penambahan.
inti tersebut.
Contoh :
Nita memukul lalat.
Merupakan kalimat inti dengan berbagai ciri atau struktur yang tertera di atas. Kalimat tersebut dapat menjadi noninti yaitu:
Lalat dipukul Nita. (pemasifan)
Nita tidak memukul lalat, (pengingkaran)
Pukulah lalat itu! (perintah)
Siapa yang memukul lalat? (penanyaan)
Memukul lalat Nita. (inversi) dan sebagainya.
2. Kalimat Tunggal dan Majemuk
Pembeda antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk adalah jumlah klausa yang ada di dalam kalimat. Sebuah kalimat dikatakan kalimat tunggal jika dalam kalimat tersebut hanya terdapat sebuah klausa. Sedangkan yang dimaksud dengan kalimat majemuk yaitu kalimat yang terdiri atas lebih dari satu klausa.
Kalimat mejemuk jika dilihat dari sifat hubungan antar klausa di dalam kalimat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu kalimat majemuk koordinatif (kalimat majemuk setara), kalimat majemuk subordinatif (kalimat majemuk bertingkat), dan kalimat majemuk kompleks.
Kalimat majemuk koordinatif adalah kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki status yang sama, yang setara, atau yang sederajat. Sebagai penghubung antar klausa dalam kalimat majemuk koordinatif digunakan konjungsi koordinatif, yaitu dan, atau, tetapi, dan lalu.
Kalimat majemuk subordinatif yaitu kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-klausanya tidak setara atau tidak sederajat. Maksud ketidaksetaraan ini yaitu klausa-kalusa yang ada dalam kalimat ini menduduki posisi yang berbeda yaitu ada yang bertindak sebagai klausa atasan dan ada yang sebagai klausa bawahan. Penghubung atau konjungsi yang digunakan dalam hubungan kalimat majemuk jenis ini yaitu kalau, ketika, meskipun, karena dan lain sebagainya.
Kalimat majemuk kompleks adalah kalimat majemuk yang terdiri atas tiga klausa atau lebih, di mana ada klausa yang dihubungkan secara koordinatif dan ada pula yang dihubungkan secara subordinatif. Dengan kata lain kalimat ini merupakan percampuran antara kalimat majemuk koordinatif dengan kalimat majemuk subordinatif atau biasa juga disebut dengan istilah kalimat majemuk campuran.
3. Kalimat Mayor dan Kalimat Minor
Pembedaan kalimat menjadi kalimat mayor dan minor didasarkan pada kelengkapan Klausa yang menjadi konstituen dasar kalimat tersebut. Jika kalimat tersebut lengkap atau sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat, kalimat tersebut dikatakan sebagai kalimat mayor. Jika kalimat atau klausa yang menjadi dasar kalimat tersebut tidak lengkap, misalnya hanya mengandung unsur subjek saja, predikat saja, objek saja, ataupun keterangan saja, maka kalimat tersebut dikatakan sebagai kalimat minor. kalimat minor walaupun tidak memiliki unsure yang lengkap sebagai sebuah kalimat, tetap mudah untuk dipahami. Hal tersebut karena kalimat minor terikat oleh konteks pembicaraan yang diketahui oleh pendengar dan pembicaraanya. Konteks di sini menyangkut konteks kalimat, konteks situasi, dan konteks topic pembicaraan. Termasuk dalam jenis kalimat minor misalnya: jawaban singkat, kalimat salam, kalimat seruan, perintah, dan lain sebagainya yang memiliki konteks dalam pembicaraan.
Contoh kalimat minor:
Sedang mengetik. (Predikat saja)
Cepat tutup! (perintah)
Selamat pagi! (salam)
Maju terus pantang mundur!
Kurang ajar!
Ya, bagus!
4. Kalimat Verbal dan Non-Verbal
Kalimat verbal merupakan kalimat yang dibentuk oleh klausa verbal, yaitu kalimat yang predikatnya berupa kata atau frasa berkatagori verba. Sedangkan kalimat non-verba merupakan kalimat yang predikatnya bukan merupakan kata atau frasa berkatagori verba (non-verba), seperti nominal, adjektiva, adverbial, dan numeria.
5. Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat
Pengklasifikasian kalimat menjadi kalimat bebas dan kalimat terikat terkait dengan kedudukan kalimat dalam wacana. Seperti diketahui bahwa wacana tersusun atas kalimat-kalimat yang membentuk satu kesatuan. Dalam wacana / paragraph kalimat bukan merupakan satuan yang berdiri sendiri yang tidak berkaitan satu dengan yang lain. Kalimat dalam paragraph merupakan kesatuan yang berhubungan satu sama lain yang pada akhirnya dapat membentuk sebuah paragraph atau wacana yang utuh dan memiliki makna. Dalam kaitan inilah kalimat dibedakan menjadi 2 yaitu kalimat bebas dan kalimat terikat.
Kalimat bebas merupakan kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau dapat memulai sebuah paragraph/ wacana tanpa bantuan konteks atau kalimat lain yang menjelaskannya. Sedangkan kalimat terikat merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap, atau menjadi pembuka paragraph/ wacana tanpa bantuan konteks.
Kalimat terikat biasanya menggunakan salah satu tanda ketergantungan, seperti penanda rangkaian, penunjukan, dan penanda anaforis. Selain penanda anaforis (-nya), konjungsi antarkalimat juga merupakan penanda sebuah kalimat terikat (makanya, oleh karena itu, jadi).
Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat dilihat dari peran subjeknya dibedakan menjadi 2, yaitu kalimat aktif dan pasif.
1. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan. Ciri penting yang menandai kalimat aktif, predikat kalimat itu berupa kata kerja yang berawalan me(N)- dan ber-. Namun demikian, tidak sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai kedua imbuhan tersebut,
a. Bu Lurah sedang asyik makan tape.
b. Supaya sistem pencernaan kita sehat, setiap pagi kita perlu minum air putih.
c. Saya akan pergi sekarang juga.
d. Toni memukul Toni.
Dalam kalimat diatas, subjek (Toni) berperan sebagai pelaku suatu kegiatan, yaitu memukul. oleh karenanya, kalimat di atas termasuk kalimat aktif. Subjek (S) dalam kalimat aktif melakukan aktifitas, hal ini membawa konsekuensi predikat (P) dalam kalimat aktif harus diisi oleh kata kerja aktif.
Berdasarkan hubungan antara predikat dengan objeknya, kalimat aktif dapat dibagi kedalam empat kelompok.
a. Kalimat aktif (transitif) yakni kalimat aktif yang predikatnya memerlukan objek. (1) Pemerintah tengah mengembangkan industri mobil nasional. S P O (2) Narapidana itu sudah mencuri ayam milik Pak Lurah dua kali. S P O K
b. Kalimat aktif semitransitif, yakni kalimat yang predikatnya memerlukan pelengkap. Contoh: (1) Pengembangan industri nasional bergantung pada ntutu SDM-nya. S P Pel. (1) Usahanya hanva bermodalkan kejujuran dan keberanian. S P Pel.
c. Kalimat aktif dwitransitif, yakni kalimat yang memerlukan objek dan pelengkap secara sekalius. Contoh: (1) Kakak meminjami kawannya sebuah novel. S P O Pel. (2) Ayah membelanjai ibu pakaian. S P O Pel.
d. Kalimat aktif intransitif, yakni kalimat yang predikatnya tidak memerlukan objek ataupun pelengkap. Contoh: (l) Ibu memasak di dapur. S P Ket. (2) Ani bernyanyi.
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu hal atau tindakan, baik itu disengaja ataupun tidak. Kalima aktif, antara lain, ditandai oleh predikatnya yang berawalan di- atau ter-. Contoh:
a. Pameran itu akan dibuka oleh Pak Bupati.
b. Ali terkejut mendengar kematian sahabatnya.
c. Soal-soal itu sedang mereka kerjakan.
Kalimat Efektif
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini.
a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
b. Tidak terdapat subjek yang ganda
Cotoh:
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (salah)
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. (benar)
c. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
Contoh:
Ø Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut.
Ø Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Atau
Ø Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu yaitu “Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes”.
Kalimat b tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut “Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang”.
Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu member penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Penekanannya ialah presiden mengharapkan.
Contoh:
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
Penekanannya Harapan presiden.
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.
2. Membuat urutan kata yang bertahap
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya:
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi). Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan). Saudaralah yang bertanggung jawab.
Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tatabahasa. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.
1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. Misal kata merah sudah mencakupi kata warna (Ia memakai baju warna merah dapat diperhemat menjadi Ia memakai baju merah).
3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. Misal kata naik bersinonim dengan ke atas.
4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Misalnya: para tamu-tamu seharusnya para tamu
Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.
Ø Perhatikan kalimat berikut.
1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
2. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat 1 memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.
Kalimat 2 memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
Ø Perhatikan kalimat berikut.
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan. Kalimat tersebut seharusnya “Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri”.
Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang dan bertele-tele. Contoh kalimat tidak padu: Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke luar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
a. Surat itu saya sudah baca.
b. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk
a. Surat itu sudah saya baca.
b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Perhatikan kalimat ini
a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat di bawah ini.
a. Waktu dan tempat kami persilakan.
b. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
c. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka.
d. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
Bapak Menteri kami persilakan.
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka.
Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.
Semoga bermanfaat ya sobat ..... :)
Salam Blogger ,,,, muachhhh haahahaha Aguz Febriansyah 8:08:00 AM New Google SEO Bandung, Indonesia