
Kenyataan nya / Bukti nyata Siksa Kubur Bagi Orang Yang Murtad -
Dengan nama Allah s.w.t. yang Maha Agung, Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun dan segala Puji-pujian serta Kebesaran yang selayak dengan Kekuasaan-Nya yang mengandungi Keberkatan, Kelazatan, Kemanisan, Ketenangan dan Ketenteraman yang tidaklah tersembunyi kepada orang yang pernah menyebut nama yang suci itu dan pernah mencintai-Nya buat beberapa lama.
Sabda junjungan Agung kita semua umat Islam Baginda Rasulullah s.a.w:(Sampaikanlah apa yang kamu dapat daripadaku walau hanya satu ayat)
Gambar dibawah ini dulu digembar gemburkan tentang siksa kubur bagi org islam.... tapi sebenarnya Gambar ini adalah seorang yang murtad dan dasyat siksaan bagi org yang berpaling dari ajaran islam.
gambar berkenaan siksaan kubur bagi org yang murtad kepada Allah... Dan Takutlah Pada Allah Kerna Siksaannya pada segala larangannya dan sayangilah Allah kerana Rahmatnya... dan satu lagi bukti kasing sayang Allah agar manusia tidak keneraka dan hanya diberi peringatan sahaja... sesuai dengan firmannya :
Kami hanya akan menguruskan hitungan dan balasan amal kamu sahaja (pada hari kiamat,) wahai manusia dan jin! (surah ar-rahman ayat 31)
dan Bukankah tidak ada balasan bagi amal yang baik melainkan balasan yang baik juga? (surah ar-rahman ayat 60)
klik gambar untuk lebih jelas.....
Di photo ini adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah satu rumah sakit(hospital) di Oman.Mayat pemuda tersebut digali kembali dari kuburnya setelah 3 jam di makamkan yang disaksikan oleh ayahnya.Pemuda tersebut meninggal di rumah sakit dan setelah dimakamkan.( secara islam atau tidak adalah tidak pasti kerana ia dimakamkan dengan tiada kain kafan).Tetapi setelah pemakaman ayahnya merasa ragu atas diagnosa dokter dan menginginkan untuk di identifikasi kebenaran penyebab kematiannya.
Seluruh kerabat dan teman-temannya begitu terkejut saat mereka melihat kondisi mayat.Mayat tsb begitu berbeda dalam 3 jam. He turned grey as the very old man, dia berubah tampak keabu-abuan seperti orang yang sudah tua .
Dengan tampak jelas bekas siksaan dan pukulan yang amat keras,dan dengan tulang-tulang kaki dan tangan yang hancur begitu juga ujung ujungnya sehingga menekan kebadanya.


Seluruh badan dan mukanya memar.Matanya yang terbuka memerlihatkan ketakutan, kesakitan dan keputusasaan.Darah yang begitu jelas menandakan bahwa pemuda tersebut sedang mendapatkan siksaan yang amat berat.
Sebagai penutup dari orang yang meninggal tersebut semuanya ditujukan kepada Ilmu pengetahuan tentang Islam yang mana tidak dapat dipungkiri lagi keterangannya bahwa siksa kubur itu benar adanya seperti yang diperingatkan oleh ALLAH SWT dan Nabi Muhammad S.A.W.
Kebenaran Siksa Kubur dan Beragam Siksa bagi Orang-orang Kafir
Allah Ta'ala berfirman,
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit." (Thaahaa: 124)
Menurut Abu Sa'id al-Khudri dan Abdullah bin Mas'ud, yang dimaksud dengan penghidupan yang sempit ialah siksa kubur.
" Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu." (Ath-huur: 47)
Ada ulama yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kalimat ada azab selain daripada itu dalam firman Allah itu, adalah azab kubur, karena Allah menyebut ayat itu sesudah ayat,
"Maka, biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan." (ath-Thuur: 45)
Yaitu, hari terakhir dalam kehidupan dunia. Hal itu menunjukkan azab yang mereka alami pada hari itu adalah azab kubur. Demikian pula dengan firman Allah,
"Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui" (ai-Anfaal: 34)
Karena, ia adalah perkara yang gaib alias kasat mata. Atau firman Allah,
"Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang." (al-Mu'min: 45-46)
Yang dimaksud juga azab kubur di alam barzakh. Mengomentari firman Allah,
"Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui" (at-Takatsur: 3-4)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ialah kamu akan mengetahui azab yang akan ditimpakan kepadamu di kubur, dan azab yang akan menimpamu di akhirat. Jadi, pengulangan itu menunjukkan dua keadaan.
Diriwayatkan oleh Zar bin Habisy dari Ali bahwa ia berkata, "Semula kami meragukan azab kubur, hingga turunlah firman Allah,
'Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.' (at-Takatsur: 1-3)
Yakni mengetahui siksa di kubur.
Dalam hadits hasan riwayat Tirmidzi, Abu Hurairah berkata, "Kubur orang kafir itu disempitkan oleh malaikat sehingga membuat tulang-tulang remuk. Dan, itu merupakan kehidupan yang sempit."
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Kalian tahu, untuk siapa ayat" maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta" ini diturunkan? Dan kalian tahu, apa yang dimaksudkan dengan penghidupan yang sempit itu?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang tahu." Beliau bersabda, "Itu adalah siksa orang kafir di dalam kubur. Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya akan dikuasakan kepadanya sembilan puluh sembilan naga. Setiap ekor naga menjilat, melilit, dan menggigit tubuhnya hingga hari kiamat nanti, lalu ia akan digiring ke tempatnya dalam keadaan buta."
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Akan dikuasakan kepada orang kafir dalam kuburnya sembilan puluh sembilan ekor naga yangakan menggigitnya sampai tiba hari kiamat. Sendainya seekorsaja dari naga itu menjilat sebidang tanah, maka tanah itu akan mati (tidak dapat menumbuhkan tanaman).'"
Disebutkan dalam sebuah hadits mauquf Abdullah bin Amr ibnul-Ash, "Setelah menyuruh malaikat menyempitkan kubur orang kafir, Allah lalu mengirim padanya beberapa ekor ular naga yang kemudiann memakan dagingnya hingga tinggal tulang-tulangnya belaka. Lalu, Allah menyuruh malaikat yang bisu dan buta untuk menyiksanya dengan palu."
(Pasal). Jangan menganggap ini bertentangan dengan hadits marfu yang menyatakan bahwa Allah menguasakan malaikat yang buta dan bisu untuk menyiksa orang kafir, karena siksa yang ditimpakan kepada orang-orang kafir itu berbeda-beda. Ada yang disiksa hanya oleh satu malaikat dan ada pula yang disiksa oleh beberapa malaikat. Demikian pula ini juga tidak bertentangan dengan riwayat yang mengatakan bahwa dagingnya akan dimakan oleh beberapa ekor ular naga, karena kedua azab tersebut bisa sama-sama ditimpakan, sebagaimana firman Allah,
"Inilah neraka jahanam yang didustakan oleh orang-orang berdosa. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. "(ar-Rahman: 43-44)
Sekali tempo mereka disuruh makan buah zaqum, dan pada tempo yang lain mereka dipaksa meminum air yang sangat mendidih. Sekali tempo mereka diazab dengan api yang menyala-nyala, dan pada tempo yang lain mereka diazab dengan suhu yang sangat dingin. Semoga Allah melindungi kita dari sika kubur dan siksa neraka berkat rahmat dan kebaikan-Nya.
Sebuah hadits diriwayatkan oleh Ali bin Ma'bad dari Abu Hazim dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, "Ketika mayat diletakkan di dalam kubur, ia didatangi malaikat yang diutus Tuhannya dan bertanya, 'Siapa Tuhanmu?' Bagi orang yang diberi keteguhan oleh Allah, ia akan menjawab, Tuhanku adalah Allah.' Ketika ditanya, 'Apa agamamu?' Ia menjawab, 'Agamaku Islam.' Dan ketika ditanya, 'Siapa nabimu?' Ia menjawab, 'Nabiku adalah Muhammad' Merasa sebagai orang yang beruntung, ia berkata kepada malaikat, 'Biarkan aku bertemu dengan keluargaku. Aku ingin menyampaikan kabar gembira ini kepada mereka.' Namun, malaikat berkata, Tidurlah saja dengan tenang, kamu akan dipertemukan dengan teman-temanmu.' Tetapi, bagi orang yang tidak diberi keteguhan oleh Allah, ketika ditanya oleh malaikat, 'Siapa Tuhanmu?', ia tidak bisa menjawabnya. Sehingga, ia lalu dipukul oleh malaikat, dan ia menjerit kesakitan yang suaranya bisa didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia. Lalu malaikat berkata, 'Tidurlah dengan menderita.'"
Semoga Kita Semua Masih Ingat Allah Aminnn :)
Semoga Bermanfaat Ya .. Aguz Febriansyah 7:58:00 PM New Google SEO Bandung, Indonesia

Kenyataan nya / Bukti nyata Siksa Kubur Bagi Orang Yang Murtad
Posted by Kumpulan Artikel on Monday, August 13, 2012
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا [21]لِلطَّاغِينَ مَآبًا[22] لابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا [23] لا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلا شَرَابًا [24] إِلا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا [25]جَزَاءً وِفَاقًا [26]إِنَّهُمْ كَانُوا لا يَرْجُونَ حِسَابًا [27] وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا [28]وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا [29]فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلا عَذَابًا [30]
Firman Allah Ta’ala “Sesungguhnya neraka Jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai, [21]” berbeda pendapat para mufasir dalam hal ini, bahwa di neraka jahannam ada tempat pengintai yang dari temoat itu para penjaga itu mengintai dan mengawasi mereka, namun sebagian mufasir bahwa “tempat pengintai” adalah sebagai temapat yang sengaja disediakan bagi para pembangkang, pendurhaka dan para penentang musuh Allah, dan neraka jahannam itu “menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang durhaka, [22].”
Lafazh “Thaaghiin” diartikan orang-orang yang durhaka, meskipun bisa memiliki arti yang lebih jauh dari itu, sebab kata thaaghiin adalah satu sumber dengan thaaghut, yaitu orang atau sesuatu yang di agung-agungkan sehingga membuatnya sombong dan berlaku sesuka hati. Oleh karena itu dapat kita fahami bahwa orang-orang yang Thaaghiin” adalah orang-orang yang akan masuk kedalam neraka jahannam karena hanya memperturutkan kemauannya sendiri, tidak mau menuruti aturan Al Qur’an dan As Sunnah, dan memakai peraturan Allah dan peraturan Rasul-Nya. Oleh karena itu “mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, [23]“
Dalam ayat 60 Surah al Kahfi ada di deskripsikan oleh Allah sebagai berikut:
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِفَتَاهُ لا أَبْرَحُ حَتَّى أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampaibertahun-tahun“.
Lafazh “huqub” dalam firman Allah Ta’ala diatas (18:60) diartikan bertahun-tahun, yang menurut pengertian orang arab bahawa “huqub” adalah sekitar 80 tahun. Sedangkan dalam ayat yang sedang kita bicarakan (an Naba : 23) terdapat terdapat lafazh yang sama dalam bentuk jamak dari huquban yakni “أَحْقَابًا” /ahqoban” maka artinya bahwa orang-orang yang durhaka itu akan tinggal di dalam neraka jahanam itu berkali-kali delapan puluh (80) tahun.
Menurut Qatadah, ar Rabi’ bin Anas, bahwa pendapat yang benar adalah mereka tinggal disana tidak-ada henti-hentinya. Oleh karena itu yang di maksud oleh ahqab adalah masa yang tidak mempunyai batas hitungannya melainkan hanyalah kekkekalan dalam neraka.
Sebenarnya di cantumkannya lafazh ahqab dalam ayat ini bukanlah untuk menetapkan jenis dan bilangannya, akan tetapi merupakan kiasan tentang kekekalan yang abadi bagi orang-orang yang membangkang, kufur dan durhaka terhadap ayat-ayat Allah dan hari perhitungan. Cobalah kita perhatikan suasana-suasana yang akan dialami oleh orang-orang kafir didalam neraka bahwa mereka tidak akan merasakan mati dan hidup, sebagaimana Allah berfirman:
Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): “Rasakanlah azab yang membakar ini”. [al Hajj : 20 - 22]
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (an Nisa : 56)
Kemudian Allah Ta’ala melanjutkan firman-Nya : “mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, [24] , yaitu didalam neraka mereka tidak akan merasakan kesejukan hati dan air minum yang segar untuk memberikan kekuatan badan mereka, itulah sebabnya Allah berfirman
إِلا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا [25]
Artinya “Selain air yang mendidih dan nanah,” [25], yaitu adapun yang dimaksud dengan { حَمِيمًا} adalah panas yang telah mencapai puncaknya, sedangkan {غَسَّاقًا} kumpulan keringat, nanah, air mata, dan luka-luka penghuni neraka, yang mereka tidak akan sanggup untuk menahan bau yang tiada habismya.
Semoga Allah memberikan keselamatan rahmat-Nya kepada kita semua dari hal diatas,
Kemudian Allah berfirman “sebagai pembalasan yang setimpal. [26] , yaitu sebagai siksaan yang menimpa mereka ia adalah hasil perbuatan mereka didunia yang selalku durhaka terhadap ketentuan dan peraturan Allah yang di bawa oleh Rasul-Nya. Orang-orang seperti ini tidak merasa takut akan adanya hari perhitungan karena sifat thaaghiin nya sebagaimana dijelaskan pada pembahasan awal, sebagaimana Allah berfirman “Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab, [27] , yaitu mereka tidak sadar bahwa kehidupan setelah matinya adakan ada hari perhitungan atas semua perbuatannya di dunia.
Firman Allah, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya, [28] , yaitu mereka mereka orang-orang yang thaaghiin itu selalu mendustakan hujjah-hujah dan dalil-dalil Allah terhadap makhluk-Nya, yang sengaja Allah turunkan melalui para utusan-Nya, namun mereka menyambutnya dengan mendustakannya dan menentangnya.
Maka sebenarnya Allah mencatat apa yang mereka perbuta, sebagaimana firman-Nya “dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. [29], yaitu bahwa Allah mengetahui setiap perbuatan hamba-Nya tanpa terkecuali dan ditulisnya setiap perbuatan itu dan kelak akan di balas dengan balasan yang berhak mereka terima. “Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab. [30], yaitu mereka akan menerima azab itu tanpa dikurangi sedikitpun bahkan berulang-ulang.”
Demikian yang bisa saya sampaikan atas firman Allah Surah An Naba : 21 - 30, semoga bisa menjadi gambaran bagi kita semua bagaimana orang-orang durhaka yang menentang ayat-ayat Allah dan tidak mengikuti peraturan Allah akan di lemparkan ke neraka.
Semoga sejak sekarang kita memikirkan bagaimana caranya agar tidak mencicipi api neraka walau sesaat, karena Rasulullah bersabda :
Dari an-Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat itu adalah seseorang yang di bagian bawah kedua kakinya diletakkan dua buah bara api yang dengannya itu dapat mendidihlah otaknya. Orang itu tidak mengetahui bahwa ada orang lain yang lebih siksanya daripada dirinya sendiri, padahal orang itulah yang teringan sekali siksanya.” (Muttafaq ‘alaih, Riyadhus Shalihin dalam Bab 50 - Takut Kepada Allah Ta’ala)
Sikap orang-orang yang kafir dan Mu’min ketika disampaikan kepadanya tentang kabar berita surga dan neraka
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ فَكُلُّنَا نَكْرَهُ الْمَوْتَ فَقَالَ لَيْسَ كَذَلِكِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللَّهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ فَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا بُشِّرَ بِعَذَابِ اللَّهِ وَسَخَطِهِ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
Dari Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam bersabda: Barang siapa yang menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah akan menyukai pertemuan dengannya. Dan barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah, maka Allah tidak akan menyukai pertemuan dengannya. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana dengan kebencian terhadap kematian karena semua kita membenci kematian? Beliau menjawab: Bukan begitu, tetapi seorang mukmin apabila diberi kabar gembira dengan rahmat Allah, keridaan dan surga-Nya, maka dia akan senang bertemu dengan Allah dan Allah akan senang bertemu dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir/ingkar apabila diberitahukan tentang siksaan serta kemurkaan Allah, maka dia akan membenci pertemuan dengan Allah sehingga Allah pun akan membenci pertemuan dengannya. (Shahih Muslim No.4845).
Semoga dengan membaca artikel ini kita semua sadar amin :)
Aguz Febriansyah
9:33:00 AM
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Allah Ta’ala berfirman
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ {1} مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ {2}سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ {3}وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ {4}فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ {5}
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut. (QS al Lahab : 1 - 5)
Ketika turun ayat surat 26 ayat 214,
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ
Artinya : “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”
Kemudian Rasulullah keluar ke bukit shafa, dan di kisahkan sebagaimana Imam Bukhori meriwayatkan, hadist berikut ini
عَنْ اِبْن عَبَّاس أَنَّ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْبَطْحَاء فَصَعِدَ الْجَبَل فَنَادَى ” يَا صَبَاحَاهُ ” فَاجْتَمَعَتْ إِلَيْهِ قُرَيْش فَقَالَ ” أَرَأَيْتُمْ إِنْ حَدَّثْتُكُمْ أَنَّ الْعَدُوّ مُصَبِّحُكُمْ أَوْ مُمَسِّيكُمْ أَكُنْتُمْ تُصَدِّقُونِي ؟ - قَالُوا نَعَمْ قَالَ - فَإِنِّي نَذِير لَكُمْ بَيْن يَدَيْ عَذَاب شَدِيد فَقَالَ أَبُو لَهَب أَلِهَذَا جَمَعْتنَا ؟ تَبًّا لَك فَأَنْزَلَ اللَّه ” تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَب وَتَبَّ “
Artinya : Dari Ibnu Abbas ra : Nabi صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ keluar ke tanah lapang, lalu ia naik keatas bukit dan menyeru “berkumpullah pagi-pagi” lalu berkumpulah warga Qurays kepada Rasulullah “صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”, setelah itu beliau berkata “Bagaimanakah pendapatmu bila aku beritahukan kepada kalian bahwa musuhmu akan datang menyerangmu di waktu pagi dan sore?, Apakah kalian akan akan membenarkan beritaku itu? Mereka menjawab “Ya”, Rasulullah kemudian melanjutkan perkataannya, “Kalau begitu aku ini adalah pemberi peringatan terhadap azab Allah yang berat” Maka berkatalah Abu Lahab, Untuk inikah kamu kumpulkan kami? Binasalah kamu, Maka Allahpun menurunkan surat { تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ } artinya “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa”[1]
Abu lahab adalah salah seorang Paman Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Nama Lengkapnya Abbul ‘Uzza bin Abdul Muthalib, nama panggilannya adalah Abu Utaibah. Dinamakan Abu Lahab karena wajahnya yang sangat bercahaya. Dia adalah orang yang paling banyak menyakiti Nabi dan sangat membencinya, menghina dan meremehkannya serta meremehkan agamanya.
Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyeru:
يَا أَيّهَا النَّاس قُولُوا لَا إِلَه إِلَّا اللَّه تُفْلِحُوا
Artinya “Wahai umat manusia, katakanlah tidak ada Tuhan melainkan Allah, maka kalian akan berbahagia“. Sedangkan orang-orang ketika itu berkumpul mengelilingi beliau. Abu Lahab merapatkan diri dengannya dan berdiri di belakangnya sambil berkata “sesungguhnya dia ini orang murtad dan dusta”. Dan Abu lahab menguntit kemana saja beliau pergi.
” وَتَبَّ ” أَيْ وَقَدْ تَبَّ تَحَقَّقَ خَسَارَته وَهَلَاكه
[وَتَبَّ] artinya sesungguhnya dia telah rugi dan binasa.
Abu Lahab pernah mengatakan “Bila yang dikatakan oleh anak saudaraku itu benar, maka aku akan menebus diriku di hari kiamat nanti dengan harta dan anakku” Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat selanjutnya
مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ {2}
artinya : Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
قَالَ اِبْن عَبَّاس وَغَيْره” وَمَا كَسَبَ ” يَعْنِي وَلَده
Artinya : Berkata Ibnu Abbas dan selainnya[2] “apa yang ia usahakan.” Yaitu anaknya. Maka harta dan anaknya itu tidaklah berfaedah sama sekali disisi Allah.
Selanjutnya Allah berfirman “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. (ayat 3)” yaitu yang bergejolak, bara api dan daya bakar yang sangat hebat” Kemudian Allah mengabarkan tentang istri dari Abu Lahab sebagaimana firman-Nya
“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar“
Ketika itu sebenarnya Istri Abu Lahab ini dari kalangan terhormat dari kaum Qurays. Dia Adalah Ummu Jamil. Adapun namanya adalah Arwa Harb bin Umayyah, saudari Abu Sufyan. Dia memberi bantuan kepada suaminya dalam hal mekaukan kekufuran dan pembangkangan. Itulah sebabnya di hari kiamat nanti diapun akan memberi bantuan kepada suaminya ketika disiksa di dalam api neraka jahannam. Itulah sebabnya Allah Ta’ala berfirman “pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.”
Berkata Sa’id al Musayyab “bahwa dia (ist ri Abu Lahab) adalah seorang yang memiliki kalung yang sangat mahal di lehernya, kemudian dia berkata aku akan mendermakan kalaung ini untuk melancarkan permusuhan kepada Muhammad, dengan demikian Allah pun akan memberikan siksaan kepadanya di dalam neraka dengan tali dari sabut”.
قَالَ الْعُلَمَاء وَفِي هَذِهِ السُّورَة مُعْجِزَة ظَاهِرَة وَدَلِيل وَاضِح عَلَى النُّبُوَّة فَإِنَّهُ مُنْذُ نَزَلَ قَوْله تَعَالَى” سَيَصْلَى نَارًا ذَات لَهَب وَامْرَأَته حَمَّالَة الْحَطَب فِي جِيدهَا حَبْل مِنْ مَسَد ” فَأَخْبَرَ عَنْهُمَا بِالشَّقَاءِ وَعَدَم الْإِيمَان لَمْ يُقَيِّض لَهُمَا أَنْ يُؤْمِنَا وَلَا وَاحِد مِنْهُمَا لَا بَاطِنًا
Para Ulama berkata : “Dan dalam surat ini terkandung mukjizat yang sangat jelas sebagai dalil yang sangat terang tentang nubuwah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, Sebab ketia Allah menurunkan firman-Nya: “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.“. maka dengan ayat ini mengabarkan bahwa keduanya itu sudah pasti di timpa kesengsaraan dan tidak ada keimanan lahir dan bathin.
Kesimpulan dan Faedah
Dari ayat ini bias kita jadikan I’tibar bagi manusia yang berusaha mencoba menghalangi dan menantang apa yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, karena memperturutkan hawa nafsu, mempertahankan kepercayaan yang salah, tradisi yang usang, dan adat istiadat yang bertentangan dengan syrari’at. Mereka menjadi lupa diri karena sanggup serta memiliki kekayaan. Mereka menyangka bahwa dengan kekayaannya maksudnya itu akan berhasil dan ide-idenya itu akan di terima di kalangannya., karena selama ini dia Abu Lahab adalah orang yang terhorrmat, dipuji karena tampan, karena berpengaruh. Namun apa yang direncanakan adalah di gagalkan oleh Allag Ta’ala.
Faedah:
- Bahwa hubungan kekeluargaan tidak menjamin bahwa dirinya itu akan selamat dari siksa api neraka jika sikap yang di lakukannya jelas-jelas menentang Islam yang di bawa oleh Rasulullah
- Surat ini mengandung makana bahwa, betapa hinanya orang yang kerjanya “membaya kayu baker” yaitu menghasut dan memfitnah kesana-kemari serta membusuk-busukan orang lain.
Semoga Artikel ini bermanfaat Sobat :)
Aguz Febriansyah
9:20:00 AM
New Google SEO
Bandung, Indonesia